Senin, 16 Agustus 2010

Pemeriksaan Akuntansi

PERTEMUAN KE-1


AUDITING DAN PROFESI AKUNTANSI


A. Pengertian Auditing
Auditng adalah proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai pernyataan tentang kejadian dan tindakan ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan dan untuk menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

B. Jenis Pemeriksaan Akuntansi
Dilihat dari jenis pemeriksaan yang dilakukan, pemeriksaan akuntan diklasifikasikan dalam 3 jenis, yaitu:
1. Pemeriksaan laporan keuangan (financial statement audit)
Bertujuan untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan klien atas dasarb prinsip akuntansi yang berlaku. Pemeriksaan ini dilakukan oleh akuntan publik (external auditor).
2. Pemeriksaan Kepatuhan (complience audit)
Pemeriksaan kepatuhan meliputi pemeriksaan atas aktivitas keuangan atau aktivitas operasi tertentu dengan tujuan untuk menentukan kesesuaiannya dengan kondisi atau aturan tertentu. Kriteria dalam pemeriksaan ini biasanya datang dari penguasa, misalnya pemerintah.
3. Pemeriksaan operasional (operational audit)
Pemeriksaan operasional merupakan pemeriksaan sistematis atau aktivitas operasional organisasi dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Tujuan pemeriksaan ini adalah :
• Menilai prestasi
• Mengidentifikasi kesempatan untuk perbaikan
• Membuat rekomendasi untuk pengembangan dan tindakan lebih lanjut
Pemeriksaan operasional dapat dilakukan manajemen maupun pihak ke tiga.

Auditing dikelompokan juga kedalam tiga jenis sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Eksternal (External Auditing)
Pemeriksaan eksternal adalah suatu kontrol sosial yang memberikan jasa kebutuhan akan informasi untuk pihak luar dari suatu organisasi yang diperiksa. Pemeriksanya adalah pihak luar perusahaan yang independen terhadap perusahaan. Para pemeriksa pada umumnya dibayar oleh manajemen organisasi yang diperiksa.
2. Pemeriksaan Internal (Internal Auditing)
Pemeriksaan internal adalah suatu kontrol organisasi yang mengukur dan mengevaluasi efektifitas organisasi. Informasi yang dihasilkan oleh pemeriksa internal adalah untuk organisasi itu sendiri. Pemeriksanya adalah karyawan organisasi itu sendiri dan tentunya dibayar oleh organisasi itu pula.
3. Pemeriksaan Sektor Publik (Publik Sektor Auditing)
Pemeriksaan sektor publik adalah suatu kontrol atas organisasi pemerintah yang memberikan jasanya kepada masyarakat, seperti pemerintah Tingkat satu, pemerintah tingkat dua. Pemeriksanya adalah berasal dari pemerintah (akuntan pemerintah) dan tentunya dibayar oleh pemerintah itu sendiri.

C. Tipe/Jenis Akuntan
Sebagaimana halnya dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan, tipe akuntan/pemeriksa juga diklasifikasikan menjadi 3 tipe :
1. Akuntan Publik/pemeriksaan independen
Akuntan yang menjual jasa profesionalnya kepada masyarakat/klien, terutama untuk jenis pemeriksaan laporan keuangan.
2. Akuntan Intern/pemeriksa intern
Pegawai dari perusahaan yang diperiksa. Tugas pokok akuntan ini adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen teras telah dipatuh, menentukan baik tidaknya penjagaan terhadap kekayaan perusahaan, menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan organisasi, menentukan dapat dipercaya tidaknya informasi yang dihasilkan bagian-bagian dalam perusahaan, serta merekomandasi perbaikan kegiatan operasi.
3. Akuntansi Pemerintah
Akuntan yang bekerja pada pemerintah mempunyai tugas memeriksa laporan keuangan organisasi pemerintah, baik BUMN mauoun instansi.
Kode etik akuntan yang berlaku di Indonesia mengatur etika yang harus dipatuhi oleh akuntan yang berpraktek di Indonesia, baik akuntan publik maupun tipe akuntan yang lain.
Kode etik akuntan indonesia terdiri 3 bagian :
1. Kode etik akuntan secara umum
2. Kode etik khusus untuk akuntan publik
3. Penutup
Bagian pertama dari kode etik akuntan yang mengatur akuntan secara umum (akuntan publik, akuntan intern, dan akuntan pemerintah), mengatur hal-hal sebagai berikut :
1. Kepribadian
2. Kecakapan profesional
3. Tanggung jawab
4. Pelaksanaan kode etik
5. Pelaksanaan Kode etik dan penyempurnaannya
Bagian Kedua kode etik akuntan mengatur etika khusus untuk akuntan publik berisi hal-hal sebagai berikut :
1. Kepribadian
2. Kecakapan profesional
3. Tanggung jawab kepada klien
4. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
5. Tanggung jawab lainnya
Bagian ketiga yang merupakan bagian terakhir dari kode etika akuntan ini hanya berisi satu pasal yaitu mengatur tanggal berlakunya kode etik akuntan Indonesia.



PERTEMUAN KE-2

A. TEORI, KONSEP DASAR, STANDAR, MATERIALITAS DAN RESIKO PEMERIKSAAN
Teori menurut klasifikasinya ada dua yaitu bersifat yang berarti teori tersebut seharusnya dilaksanakan,dan bersifat deskriptif yang berarti yang sesungguhnya dilaksanakan. Tidak seperti pada akuntansi, pada auditing tidak banyak yang berbicara teori auditing sebagai lawan kata dari praktik auditing. Pada kebanyakan orang auditing hanyalah satu suatu rangkaian prosedur metode dan teknik. Auditing tidak lebih sekedar suatu cara untuk melakukan sesuatu dengan sedikit penjelasan, uraian, rekonsiliasi, dan argumentasi. Namun demikian, sedikitnya ada tiga usaha yang telah dicoba untuk meyakinkan dan mengembangkan bahwa diperlukan adanya suatu teori normatif dalam auditing.
Elemen-elemen dasar teori adalah sebagai berikut :
1. Postulat, yaitu konsep dasar yang harus diterima
2. Teori, yaitu dalil yang diterangkan oleh postulat
3. Struktur yaitu komponen dari disiplin tertentu dan hubungan antar komponen tersebut.
4. Prinsip, yaitu kaidah-kaidah yang diterapkan dalam praktek.
5. Standar, yaitu kualitas yang diterapkan dalam hubungannya dengan praktek.
Teori pemeriksaan merupakan tuntunan untuk melaksanakan pemeriksaan yang bersifat normatif. Dalam melakukan pemeriksaan, seorang akuntan menerapkan prosedur pemeriksaansesuai dengan standart yang diterima oleh umum. Untuk menetapkan standart dibutuhkan suatu konsep yang mendasarinya, sehingga stamdart tersebut dapat dijabarkan dalam prosedur yang dapat digunakan dalam pemeriksaan. Hubungan antar konsep, prosedur dan standart dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Teori pemeriksaan tersusun atas 5 konsep dasar. Berikut ini pembahasan secara ringkas kelima konsep tersebut:
1. Bukti (Evidence)
Tujuan memperoleh dan mengevaluasi bukti adalah untuk pengertian sebagai dasar dalam memberikan kesimpulan atas pemeriksaan yang dituangkan dalam pendapatan akuntan. Bukti harus diperoleh dengan cara-cara tertentu agar hasik yang dicapai maksimal. Secara umum usaha untuk memperoleh bukti adalah dengan cara :
a. Authoritarianisme – didasarkan atas keterangan dari pihak lain. Misalnya keterangan lisan dari manajemen dan karyawan serta keterangan tertulis berupa dokumen.
b. Mistikisme - bukti yang dihasilkan dari intuisi. Misalnya pemeriksaan buku besar dan penelaahan atas keterangan pihak luar.
c. Rasionalisme – pemikiran dari asumsi yang diterima. Misalnya penghitungan kembali oleh pemeriksaan, pengamatan atas pengendalian internnya dan lain-lain.
d. Empirikisme – pengalaman yang sering terjadi. Misalnya perhitungan dan pengujian secara fisik.
e. Pragmatisme – hasil dari praktek. Misalnya kejadian setelah tanggal neraca (subsequenevent).
2. Kehati-hatian Dalam Pemeriksaan
Konsep kehati-hatian dalam pemeriksaan ini didasarkan pada issue pokok tingkat kehati-hatian yangb diharapkan pada pemeriksaan yang bertanggung jawab. Tanggung jawab disini dalam arti tanggung jawb seorang profesional dalam melaksanakan tugasnya. Konsep ini lebih dikenal dengan sebutan konsep konservatf. Konsep ini diprediksikan untuk mengurangi timbulnya kesalahan yang diakibatkan oleh faktor kesalahan manusiawi (human error).
3. Penyajian/pengungkapan Yang Wajar
Konsep ini menuntut adanya informasi laporan keuangan yang bebas (tidak memihak), tidak bias, dan mencerminkan hasil operasi perusahaan, posisi keuangan serta aliran kas. Konsep penyajian yang wajar ini dijabarkan lagi 3 sub konsep :
• Accounting Propriety
Berhubungan dengan penerapan prinsip akuntansi tertentu dalam kondisi tertentu.
• Adequate diclosure
Berkaitan dengan jumlah dan luas pengungkapan/penyajian informasi.
• Audit Obligation
Berkaitan dengan kewajiban independen auditor dalam menyatakan pendapat.
4. Independensi
Independensi merupakan suatu sikap mental yang dimiliki pemeriksa untuk tidak memihak dalam melakukan pemeriksaan. Agar suatu laporan keuangan dapat memberikan manfaat bagi para pemakai, harus ada independensi dalam 2 hal yaitu :
• Laporan keuangan yang diperiksa dan
• Pembuatan dan pemakai laporan keuangan
Independensi pemeriksaan dipakai dalam 2 kelompok :
a. Practioner Independence Merupakan pikiran, sikap tidak memihakk dan percaya diri yang mempengaruhi pendekatan pemeriksa sebagai kelompok.
5. Etika perilaku
Etika dalam pemeriksaan akuntan berkaitan dengan perilaku yang ideal dari seseorang auditor profesional yang independen dalam melaksanakan pemeriksaan.
Setelah mengenal konsep-konsep dasar dalam pemeriksaan akuntan, langkah selanjutnya adalah mempelajari atauu memahami standar atau norma pemeriksaan akuntan.

B. NORMA PEMERIKSAAN YANG DITERIMA UMUM
Auditor dalam penugasan pemeriksaannya harus selalu menyelaraskan diri dengan norma pemeriksaan akuntan (NPA). NPA yang diterima oleh umum dalam kaitannya dengan pemeriksaan, dan norma pelaporan.
1. Norma Umum
Norma umum terdiri dari 3 norma :
a. Pemeriksaan harus dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang yang telah memiliki keterampilan teknik yang cukup serta berkeahlian sebagai auditor.
b. Dalam segala suasana yang berkaitan dengan pemeriksaan, sikap mental yang independen harus senantiasa dipertahankan oleh auditor.
c. Auditor harus menggunakan kesungguhan dan keterampilan profesionalnya dalam pelaksanaan pemeriksaan dan penyiapan laporan akuntan.
2. Norma Pelaksanaan Pemeriksaan
a. Pemeriksaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan asisten auditor, jika ada, harus memperoleh pengawasan yang memadai.
b. Pengetahuan yang cukup mengenai struktur pengendalian intern klien harus didapatkan untuk dipergunakan dalam perencanaan dan penentuan sifat, waktu, dan luas pengujian.
c. Bukti yang kompeten dan cukup untuk mendukungan pendapat didapatkan dengan cara inspeksi, observasi, wawancara dan konfirmasi untuk digunakan sebagai dasar pernyataan pendapatan atas laporan keuangan yang diperiksa.
3. Norma Pelaporan
Norma pelaporan terdiri atas 4 norma :
a. Laporan akuntan harus mengandung pernyataan apakah laporan keuangan disajikan menurut prinsip akuntansi lazim.
b. Laporan akuntan harus mengidentifikasikan konsistensi penerapan prinsip akuntansi yang lazim pada periode berjalan dibandingkan dengan periode sebelumnya.
c. Pengungkapan Informatif dalam laporan keuangan dianggap cukup kecuali dinyatakan lain dalam laporan akuntan.
d. Laporan akuntan harus menyatakan suatu pendapat mengenai laporan keuangan keuangan secara keseluruhan, atau suatu penegasan bahwa pendapat tidak dapat diberikan. Jika pendapat tidak diberikan, maka alasan-alasnnya harus dinyatakan. Jika nama auditor dihubungkan dengan laporan keuangan, maka laporan akuntan harus mengandung petunjuk mengenai batas-batas tanggung jawab yang dimiliki auditor tersebut.
Norma-norma tersebut diatas berkaitan erat dengan konsep-konsep dalam pemeriksaan akuntan:
1. Norma umum berkaitan dengan konsep independensi, etika perilaku dan pelaksanaan pemeriksaan yang hati-hati.
2. Norma pelaksaan berkaitan dengan konsep bukti.
3. Norma pelaporan berkaitan dengan konsep penyajian yang wajar.
Norma pemeriksaan akuntan dalam perkembangannya mengalami banyak kritik, terutama dalam 2 hal :
a. Norma-norma tidak cukup spesifik
b. Norma-norma tidak dapat mengkover perkembangan yang terjadi dalam pelayanan akuntan.
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, pada tahun 1986 dikeluarkan “Attestion Standars” yang merupakan pengembangan dari norma yang sebelumnya.

C. RISIKO PEMERIKSAAN DAN MATERIALITAS
Risiko Pemeriksaan (Audit risk) merupakan kemungkinan akuntan tidak menemukan adanya kesalahan yang sifatnya material sehingga dapat merubah pendapat yang telah diberikan. Dengan demikian, risiko pemeriksaan adalah risiko dimana akuntan secara gagal untuk memodifikasi pendapatnya secara layak terhadap laporan keuangan yang salah saji secara material.
Keberadaan risiko audit diakui oleh akuntan pemeriksa didalam standar laporan akuntan yang menyatakan bahwa akuntan pemeriksa memperoleh jaminan yang layak (reasonable assurance) tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji yang material.
Konsep materialitas (materiality) adalah konsep yang mengakui hal-hal, baik secara individual maupun keseluruhan, adalah penting untuk penyajian yang wajar yang sesuai dengan prinsip akuntansi yanmg lazim. Didalam fase “penyajian yang wajar, dalam segala hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim.”Menunjukkan bahwa auditor percaya laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari salah saji material.
FSAB, SFAC No. 2. “ Qualitative Characteristics Of Accounting Information,” mendefinisikan bahwa materialitas adalah :
Besarnya kealpaan dan salah saji informasi akuntansi, yang didalamnya lingkungan tersebut membuat kepercayaan seseorang berubah atau terpengaruh dari adanya kealpaan dan salah saji tersebut.



PERTEMUAN KE-3

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN



Pemeriksaan laporan keuangan merupakan jenis pemeriksaan yang paling sering dilakukan oleh pemeriksa independen. Hal ini disebabkan untuk meningkatkan kepercayaan para pemakai laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mendasari perlunya pemeriksaan laporan keuangan :
1. Perbedaan kepentingan (Cinflift of Interest)
Perbedaan kepentingan antara pemakai dengan manajemen serta perbedaan keperluan antara para pemakai menjadikan laporan yang dihasilkan perlu diperiksa untuk menentukan kewajaran laporan keuangan dan kenetralannya.
2. Konsekuensi (Consequence)
Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting bagi pemakai. Dalam pengambilan keputusannya, maka laporan keuangan harus menyediakan informasi yang serelevan mungkin untuk pengambilan keputusan.
3. Kompleksitas (Complexity)
Dengan semakin kompleksnya proses akuntansi mengakibatkan makin besarnya resiko kesalahan interpretasi dan penyajian laporan keuangan.Kondisi seperti ini menyulitkan pemakai laporan keuangan dalm menevaluasi kualitas laporan keuangan, sehingga pemeriksaan laporan keuangan sangat perlu dilakukan..
4. Jarak/jauhnya (Remoteness)
Karena jarak/jauhnya pemakai dengan aktivitas dalm perusahaan yang mengeluarkan laporan, pemakai menyerahkan pemeriksaan tersebut ke pihak ketiga yaitu independen auditor.

A. HUBUNGAN-HUBUNGAN YANG HARUS DIPERTAHANKAN OLEH AKUNTAN PEMERIKSA.
Auditor merupakan perantara dalam mengkomunikasikan data antara pembuat dan pemakai laporan keuangan. Oleh sebab itu, dalam pemeriksaan auditor harus menjaga hubungan yang profesional dengan pihak-pihak dibawah ini :
1. Manajemen
Untuk membuat laporan pemeriksaan, auditor memerlukan data yang relevan dan dapat dipercaya dari manajemen.
2. Dewan Direktur
Hubungan independen auditor dengan dewamn direktur tergantung pada komposisi dewan direktur.
3. Internal Auditor
Independen auditor umumnya mempunyai hubungan kerja yang erat dengan internal auditor. Hubungan ini biasanya dalam penilaian struktur pengendalian intern perusahaan klien.
4. Pemegang Saham
Pemegang saham menggantungkan pada laporan keuangan yang diaudit untuk meyakinkan bahwa manajemen melaksanakan pekerjaannya dengan bertanggung jawab.


B. LAPORAN PEMERIKSAAN AKUNTAN
Laporan pemeriksaan akuntan merupakan bagian terakhir dari proses pemeriksaan, laporan dibuat setelah pekerjaan pemeriksaan lapangan selesai. Ada dua bentuk laporan pemeriksaan yaitu laporan pemeriksaan akuntan bentuk pendek dan bentuk panjang.
Laporan akuntan standar mempunyai 3 elemen pokok, yaitu :
1. Pendahuluan
2. Luas
3. Pendapat Akuntan

Laporan akuntan berbentuk pendek meliputi:
1. Pernyataan pendapat akuntan
Menyebutkan jenis pelaporan keuangan yang diperiksa dan cara pemeriksaan yang dilaksanakan.
2. Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh akuntan
Laporan keuangan disajikan dalam bagian ini adalah neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan dan laporan perubahan posisi keuangan.
3. Penjelasan laporan keuangan
Disini disajikan oleh akuntan penjelasan atas informasi yang tercantum dalam laporan keuangan.

Laporan akuntan berbentuk panjang meliputi:
1. Pernyataan Pendapat Akuntan
2. Laporan Keuangan yang telah diperiksa
3. Penjelasan Laporan Keuangan
4. Daftar rincian elemen-elemen tertentu yang dicantumkan dalam laporan keuangan
5. Data statistik
6. Komentar yang berisi penjelasan
7. Penjelasan mengenai luas pemeriksaan



PERTEMUAN KE-4

MENERIMA DAN MERENCANAKAN PEMERIKSAAN


A. Menerima Penugasan
Dalam menjalankan pemeriksaan laporan keuangan, auditor menerima tanggung jawab profesional kepada publik, klien, dan rekan seprofesi. Dia harus dapat menjaga kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dalam menjalankan profesinya dengan menjaga indepenndensi, integritas, dan obyektivitas.

B. Evaluasi Integritas Manajemen
Tujuan utama pemeriksaan laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapatan tentang laporan keuangan. Oleh karena itu, penugasan pemeriksaan diterima hanya bila manajemen klien bisa dipercaya integritasnya.
Bagi klien baru, auditor harus mendapatkan informasi tentang integritas manajemen melalui komunikasi dengan auditor sebelumnya atau mewawancarai pihak ketiga yang terkait. Bagi klien lama, auditor seharusnya melakukan review terhadap manajemen klien dari pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Komunikasi dengan auditor terlebih dahulu seharusnya dibuat seijin klien dan klien diminta untuk memberikuasa kepada auditor terlebih dahulu dalam menanggapi permintaan auditor baru. Kuasa ini diperlukan sebab dalam kode etik, auditor dilarang memberikan informasi yang diperoleh selama pemeriksaan kepada pihak lain tanpa seijin klien.
Pihak ketiga yang dipandang dapat memberikan informasi adalah lembaga hukum, bank, dan pihak-pihak yang memiliki hubungan bisnis dengan klien. Sumber-sumber informasi potensial lainnya adalah mereview perubahan-perubahan yang terjadi pada manajemen puncak serta prospektif bisnis klien yang telah diperiksa sebelumnya.

C.Menilai Kemampuan Untuk Memenuhi Norma Pemeriksaan
Ada tiga norma umumyang harus dipertimbangkan untuk menerima suatu penugasan. Norma umum ini berkaitan dengan kualifikasi auditor dan kualitas pekerjaannya. Ketiga norma tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memiliki latihan teknis yang memadai dan memiliki keahlian dibidangnya.
2. Memiliki sikap mental yang independen
3. Melaksanakan jabatannya/keahliannya dengan profesional

D.Perencanaan Pemeriksaan
Perencanaan pemeriksaan/audit planning merupakan hal yang vital dalam penugasan pemeriksaan. Elemen-elemen perencanaan pemeriksaan adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari Usaha dan Industri Klien
Untuk dapat melaksanakan pemeriksaan denganbaik auditor harus mengetahui tentang kegiatan, transaksi dan praktek yang mempengaruhi laporan keuangan.
Prosedur yang digunakan untuk mempelajari usaha dan industri klien yaitu:
1. Memeriksa kertas kerja tahunsebelumnya
2. Memeriksa data industri dan usaha
3. Mengikuti operasi klien
4. Berkomunikasi dengan komite audit
5. Tanya jawab dengan manajemen
6. Melakukan prosedur analitik

E.Mempelajari Sistem Pengendalian intern klien
Norma pelaksanaan yang kedua mensyaratkan suditor memahami struktur pengendalian intern untuk perencanaan audit. Tujuan auditor dalam hal ini adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa catatan keuangan dan keamanan aktiva dapat dipercaya dengan sistem pengendalian intern yang digunakna klien.

Menilai Materialitas
Yang dimaksud dengan materialitas adalah besarnya kelalaian atau pernyataan yang salah dari informasi akuntansi yang menjadikan keputusan yang diambil berubah atau terpengaruh oleh kesalahan atau kelalaian tersebut.
Dalam pemeriksaan, auditor harus menilai meterialitas pada dua level berikut :
1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan mengungkaokan kesalahan yang material bila berisi kesalahan atau ketidakberesanyang berpengaruh secara individual maupun secara keseluruhan
2. Rekening Neraca (Account Balance)
Dalam membuat pertimbangan tentang tingkat materialitas rekening neraca (account balance), auditor harus mempertimbangkan hubungan materialitas rekening neraca (account balance) dengan materialitas laporan keuangann.

Menilai Resiko Pemeriksaan
Dalam membuat rencana pemeriksaan, auditor harus mempertimbangkan resiko pemeriksaan. Resiko pemeriksaan adalah resiko tidak diketahuinya kesalahan yang dapat mengubah pendapat auditor tentang laporan keuangan.

F. Menentukan Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan laporan keuangan adalah untuk memeriksa kewajaran laporan keuangan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Adapun kategori-kategori laporan keuangan yang akan digunakan sebagai tujuan pemeriksaan :
1. Ketepatan Administrasi (Clerical Accuracy)
2. Keberadaan atau kejadian
3. Kelengkapan
4. Hak dan kewajiban
5. Penilaian dan alokasi
6. Penyajian dan pengungkapan

G. Menyusun Program Pemeriksaan
Program pemeriksaan merupakan daftar dari prosedur pemeriksaan yang akan dilaksanakan oleh pekerja lapangan. Program pemeriksaan berguna untuk :
1. Petunjuk kerja yang harus dilakukan dan instruksi bagaimana harus mnyelesaikan.
2. Dasar untuk koordinasi, pengawasan, dan pengendalian pemeriksaan.
3. Penilaian kerja yang dilakukan.
Program pemeriksaan dibedakan mennjadi dua bentuk, yaitu :
1. Penugasan baru
Tidak dimungkinkan auditor mendapatkan pemahaman yang baik mengenai kekuatan dan kelemahan sistem pengendalian intern klien serta kompleksitas transaksi klien, sebelum mereka melaksanakan pemeriksaan.
2. Penugasan lama
Auditor dapat menggunakan program pemeriksaan tahun sebelumnya serta kertas kerjanya.



H. Jadwal Kerja
Jadwal kerja adalah kapan program pemeriksaan dilaksanakan pada klien yang bersangkutan. Waktu dilapangan biasanya diklasiikasikan dalam dua kategori :
1. Kerja interim, umumnya dilaksanakan antara 6 bulan sebelum tanggal neraca sampai dengan tanggal neraca.
2. Kerja akhir tahun, yaitu pemeriksaan dilakukan dari tanggal neraca sampai dua atau tiga bulan sesudahnya.

I. Pengawasan Pemeriksaan
Perencanaan dan pengawasan mempunyai hubungan erat. Dalam pelaksanaannya keduanya sering saling tumpang tindih.
Pengawasan pelaksanaan meliputi:
1. Memerintahkan asisten untuk mencapai tujuan prosedur yang dilaksanakan.
2. Menjaga informasi tentang masalah penting yang diperoleh dari pelaksaan prosedur.
3. Meneliti kerja yang dilakukan.
4. Mengurus perbedaan pendapat antara anggota staf pemeriksa.



PERTEMUAN KE-5
BUKTI PEMERIKSAAN


A.Tipe/Jenis Bukti Pemeriksaan
Jenis bukti pemeriksaan dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Sistem Pengawasan Intern
Sistem pengawasan intern perusahaan mengecek ketelitian dan dapat dipercayanya data akuntansi.
2. Bukti Fisik
Bukti ini diperoleh auditor dalam perhitungan aktiva berwujud.
3. Bukti Dokumenter
Bukti yang berupa catatan atau kertas-kertas lain ini merupakan bukti yang palling penting dalam pemeriksaan akuntan.
4. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi sepeti jurnal, buku besar, dll merupakan sumber datauntuk membuat laporan keuangan.
5. Perhitungan sebagai bukti
Perhitungan yang dilakukan oleh auditor merupakan bukti pemeriksaan yang bersifat kuantitatif untuk membuktikan ketelitian catatan akuntansi klien.
6. Bukti Lisan
Untuk mengumpulkan bukti-bukti pemeriksaan, auditor melakukan wawancara dengan karyawan dan manajemen perusahaan.
7. Perbandingan
Perbandingan atas pos-pos tertentu pada laporan keuangan antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dilakukan untuk meneliti adanya perubahan yang terjadi dan menilai penyebabnya.
8. Bukti dari spesialis
Spesialis disini diartikan sebagai suatu badan atau orang yang mempunyai keahlian khusus selain akuntansi dan pemeriksaan akuntan.
9. Bukti Konfirmasi
Bukti konfirmasi adalah bukti yang diperoleh akuntan pemeriksa secara langsung dari pihak ketiga.
10. Bukti Pernyataan Tertulis dari Manajemen
Bukti ini memuat tentang pernyataan-pernyataan manajemen tentang tanggung jawab manajemen, yang menunjukan bahwa laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen.
11. Bukti Analitikal
Bukti ini adalah bukti yang dianut oleh akuntan pemeriksa untuk membandingkan data-data.

B. PROSEDUR PEMERIKSAAN
Bukti-bukti yang diperlukan dalam pemeriksaan dpat diperoleh dengan prosedur pengujian substantif. Pengujian substantif terdiri dari 2 macam prosedur pemeriksaan yaitu pengujian atas ketelitian transaksi dan prosedur analitis.
Disamping pengujian substantif tersebut, prosedur pemeriksaan yang biasanya diilakukan oleh auditor adalah :
1. Inspeksi
Merupakan pemeriksaan terperinci atas dokumen dan catatan, serta kondisi fisik atas sumber daya yang berwujud.
2. Observasi
Prosedur pemeriksaan ini digunakan auditor untuk melihat atau mengamati suatu aktivitas.
3. Konfirmasi
Konfirmasi dilakukan oleh auditor untuk memperoleh informasi secara langsung dari pihak yang independen, sehingga obyektivitas informasi dapat diandalkan.
4. Wawancara
Dilakukan secara lisan.
5. Pengusutan
Dalam melaksanakan prosedur pengusutan, auditor pertama-tama mengusut dokumen pencatatan transaksi tersebut kemudian melacak pengolahan data tersebut dalam proses akuntansi.
6. Pemeriksaan Bukti Pendukung
Meliputi penentuan jurnal dalam catatan akuntansi dan inspeksi dokumen yang mendukungnya sebagai dasar untuk menetukan validasi pencatatan transaksi.
7. Perhitungan
Meliputi perhitungan dan rekonsiliasi yang dilakukan oleh auditor untuk membuktikan ketelitian penghitung.
8. Scanning
Merupakan penelaahan secara cepat terhadap dokumen, catatan dan daftar untuk memdeteksi dokumen-dokumen yang tidak tercatat agar dapat dilakukan penyelidikan lebih lanjut.




PERTEMUAN KE-6

KERTAS KERJA


Kertas kerja adalah kertas yang dibuat atau dikumpulkan selama proses pemeriksaan, yang meliputi semua bukti yang dikumpulkan auditor untuk memperlihatkan pekerjaan yang dilaksanakan, metode dan prosedur yang dijalankan serta kesimpulan yang diambil.

A.Tujuan Dibuatnya Kertas Kerja Adalah :
1. Sebagai pendukung utama atas laporan pemeriksaan akuntan.
2. Sebagai alat untuk mengkoordinasikan dan mengorganisasi semua tahap pemeriksaan.
3. Sebagai bukti bahwa pemeriksaan dilaksanakan sesuai dengan norma pemeriksaan yang berlaku.
4. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pemeriksaan yang akan datang.

B. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Kertas Kerja
Untuk membuktikan kecakapan teknis dan keahlian profesional, serang auditor harus dapat menghasilkan kertas kerja yang bermanfaat. Agar kertas kerja tersebut bermanfaat maka kondisi-kondisi berikut harus diperhatikan :
1. Lengkap
Yang dimaksud sebagai kertas kerja yang lengkap adalah jika memenuhi dua syarat sebagai berikut:
a. Berisi semua informasi pokok.
b. Tidak memerlukan penjelasan lisan sebagai tambahan.
2. Teliti
Kertas kerja yang dibuat auditor harus bebas dari kesalahan penulisan maupun kesalahan dalam penjumlahan.
3. Ringkas
Kertas kerja hanya berisi informasi yang pokok dan yang relevan dengan tujuan pemeriksaan.
4. Jelas
Agar kertas kerja yang jelas dapat disajikan, dalam pembuatannya perlu digunakan istilah-istilah yang tidak menimbulkan pengertian ganda serta sistimatis dalam penyajiannya.
5. Rapi
Kerapian dalam pembuatan kertas kerja akan mempermudah pemahamannya (penelaahnya) dan mempermudah dalam memperoleh informasi dari kertas kerja.

C.Jenis-jenis Kertas Kerja
Jenis kertas kerja dkelompokkan dalam lima jenis,yaitu:

1. Program Pemerksaan
Program pemeriksaan merupaan daftar prosedur pemeriksaan untuk pemeriksaan elemen-elemen tertentu.program pemeriksaan ini berfungsi sebagai suatu alat yang bermanfaat untuk menetapkan jadwal pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan pemeriksaan.
2. Working Trial Balance
Working trial balance merupakan suatu daftar saldo rekening buku bsar pada akhir tahun yang diperiksa dan pada akhir tahun sebelumnya, kolom-kolom untuk penyesuaian dan klasifikasi ulang, serta saldo-saldo setelah dikoreksi.
3. Ringkaskan Jurnal Penyesuaian dan Pengklasifikasian
Pada pemeriksaan, auditor basanya menemukan kesalahan dalam laporan keuangan. Oleh sebab itu auditor membuat daftar jurnal pnyesuan yang akan diususlkan pada klien.

4. Daftar Pendukung

Dalam melaksanaan pemeriksaan, auditor memverifikasi elemen-elemen yang terdapat dalam laporan keuangan. Untuk itu auditor membuat kertas kerja yang bermaca-macam untuk mendukung informasi yang dikumpulkan.

5. Daftar Utama

Semua informasi yang dicatat dalam daftar pendukung diringkas dalam daftar utama.

D.Susunan Kertas Kerja
Untuk mempermudah penelaahan kertas kerja yang dibuat oleh asisten maupun staff Auditor, berbagai jenis kerja tersebut harus disajikan dalam susunan yang sistematis, Adapun susunan yang umumnya dilakukan adalah:
1. Draf laporan pemeriksaan
2. Laporan keuangan yang telah diperiksa
3. Ringkasan informasi bagi penelaah
4. Program pemeriksaan
5. Laporan keuangan atas neraca lajur yang dibuat klien
6. Ringkasan jurnal penyesuaian
7. Workiing trial balance
8. Daftar utama
9. Daftar pendukung

E.Pengarsipan Kertas Kerja
Pengarsipan kertas kerja yang diperoleh dari pemeriksaan dibagi dua yaitu:

1. Arsip Permanen (Permanent File)
Arsip permanen berisi data/informasi yang diperkirakan akan berguna bagi auditor untuk pemeriksaan yang akan datang untuk klien yang sama.
2. Arsip Sekarang/Kini (Current File)
Arsip ini berisi informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan saat ini.


PERTEMUAN KE-7

STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

A.Pentingnya Pengendalian Internal
Pentingnya pengendalian internal bagi manajemen dan akuntan pemeriksa telah lama diakui dari berbagai literatur, faktor-faktor yang dipengaruhi oleh struktur pengendalian internal sebuah perusahaan meliputi :
1. Luas dan ukuran entitas perusahaan yang sangat kompleks. Hal ini mengakibatkan manajemen harus percaya pada laporan-laporan serta analisis-analisis untuk operasi pengendalian yang efektif.
2. Pengecekan dan penelaahan melekat pada SPI yang baik. Hal ini mempunyai arti bahwa SPI mampu mencegah kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kesalahan dan penyimpanan yang terjadi.
3. SPI dapat dipraktekan oleh akuntan pemeriksa untuk mengaudit perusahaan dengan biaya yang terbatas.
Bagi perusahaan, SPI dapat digunakan lebih efektif untuk mencegah pengelapan atau penyimpangan. Dengan kata lain, memberikan kepastian bahwa penggelapan laporan keuangan dapat tercegah atau “subyek deteksi awal”.

B.Kandungan SPI
Struktur pengendalian internal mempunyai kandungan yang meliputi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan yang menyediakan kepastian bahwa sasaran entitas yang khusus akan dicapai.
Sasaran perusahaan dapat berupa susunan financial dan non financial, sebagai misal, sasaran financial berupa keakuratan dan ketepatan pelaporan keuangan kepada pemegang saham atau Bapepeam. Sasaran finansial yang khusus dapat berupa perbaikan kas masuk dan pendapatan perlembar saham. Sasaran finansial meliputi pengendalian kualitas, pengembangan produk, penelitian pasar, dll.

C.Elemen SPI
1. Lingkungan Pengendalian
Faktor-faktor yang terkandung dalam lingkungan pengendalian:
a. Philosofi manajemen dan gaya operasi Manajemen menurunkan kunci yang ditetapkan untuk mngendalikan lingkungan dalam organisasi
b. Struktur Organisasi
Struktur organisasi mengkontribusikan pada lingkungan pengendalian yang baik. Hal ini karena adanya kerangka yang menyeluruh untuk perencanaan, koordinasi dan pengendalian operasi.Biasanya berbentuk struktur organisasi.
c. Komite Pemeriksa
Komite pemeriksa membantu struktur keuangan dalam menyelesaikan fungsi pertanggungjawaban.
d. Metode menetapakan wewenang dan pertanggungjawaban keberhasilan pengendalian dalam suatu organisasi tercapai jika pertanggungjawaban secara jelas ditetapkan dan dikomunikasikan
e. Metode Pengendalian Manajemen
Metode ini berhubungan dengan kemampuan manajemen mengawasi secara efektif aktivitas perusahaan.
f. Kebijakan dan Praktek Karyawan Yang Cakap
Dasaryang paling cocok dalam lingkungan pengendalian adalah kecakapan dan kejujuran karyawan yang melaksanakan kebijakan praktek/prosedur.
g. Pengaruh Eksternal
Keberhasilan pengendalian sebuah enntitas sangat dipengaruhi oleh keberadaan atas pengawasan dan kepatuhan yang dibutuhkan dengan badan pembuat UU (Legislatif) dan UU itu sendiri.

D.Pengendalian prosedur
Prosedur pengendalian dapat diterapkan secara luas dan terintegrasi pada sistem akuntansi yang khusus. Klasifikasi darin prosedur pengendalian adalah:
a. Prosedur Otorisasi
Maksud utama dari prosedur otorisasi adalah untuk meyakinkan bahwa transaksi diotorisasi manjemen sesuai dengan batas kekuasaannya.
b. Pemisahan Tugas
Sebuah kategori dari prosedur pengendalian adalah pemisahan tanggung jawab untuk setiap transaksi, dengan demikian dapat tercipta pengecekan silang dalam setiap kerja dari berbagai karyawan.
c. Dokumen dan Catatan
Dokumen merupakan bukti atas kejadian dari transaksi beserta harga, sifat, dan jangka waktu transaksi. Faktor, cek, kontrak, dan catatan waktu kerja merupakan dokumen.
d. Pengendalian Akses
Pengendalian akses sangat penting untuk menjag aktiva. Akses mempunyai dua dimensi : yaitu akses langsung memegang atau mengelola aktiva dan akses tidak langsung. Akses tidak langsung melalui penyediaan atau pemrosesan dokumen dengan departemen akuntansi.

E.Konsep Dasar
Ada tiga konsep dasar yang berkenaan dengan struktur pengendalian internal, yaitu:
1. Tanggung Jawab Manajemen
Menetepkan dan mempertahankan struktur pengendalian internal adalah tanggung jawab manajemen, pengendalian khusus seharusnya dimasukan kedalam tiga elemen struktur pengendalian untuk sebuah perusahaan tergantung pada ukuran perusahaa (besar kecilnya), karakteristik kepemilikan, kompleksitas operasi, dll.
2. Kewajaran
Manajemen bukan mencari tingkat absolut/mutlak, tetapi mencari tingkat yang “wajar”. Digunakan untuk memastikan bahwa sasaran dari struktur pengendalian dapat dicapai.
3. Keterbatasan
Struktur pengendalian internal mempunyai keterbatasan yang melekat padanya. Keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah:
a. Faktor manusia yang melakukan fungsi prosedur pengendalian keterbatasan ini hanya dapat meminimumkan dengan orang dari dalam atau luar perusahaan yang independen.
b. Pengendalian tak mengarah pada seluruh transaksi.

F. Identifikasi Sasaran Pengendalian
Struktur pengendalian internal perusahaan normalnya dirancang untuk:
1. Menjamin dapat dipercaya catatan keuangan
2. Menjaga aktiva


PERTEMUAN KE-8

PEMERIKSAAN SISTEM ELECTRONIC DATA PROCESSING

Sistem pengolahan data elektronik dengan menggunakan komputer sekarang sudah banyak diguanakan di perusahan. Oleh sebab itu ilmu auditing perlu dikembangkan untuk menangani perusahaan yang menerapkan electronic data processing (EDP).

A.Komponen Sistem EDP
1. Perangkat Keras Komputer (Computer Hardware)
Perangkat keras ini merupakan peralatan fisik dalam sistem EDP. Konfigurasi dasar dari perangkat keras terdiri dari Central Processing Unit (CPU), peralatan input data, dan peralatan output data.
2. Perangkat Lunak Komputer (Computer Software)
Komponen ini berisi program yang memudahkan pengoperasian komputer. Ada berbagai jenis program yang digunakan dalam operasi komputer, tetapi yang dibutuhkan suditor adalah sistem program dan program aplikasi.

B.Metode Organisai dan Pemrosesan Data
Ada dua cara mengorganisasikan data, yaitu :
a. Metode Pengarsipan Tradisional
Pada metode ini terdapat 2 tipe file, yaitu:
1. Master File : Berisi informasi data yang up to date misalnya
jumlah persediaan, dll
2. Transaction File : Berisi transaksi individual yang dijelaskan dengan
detai. Misalnya penjualan kredit harian dan penerimaan kas harian.
Pengorganisasian file metode tradisional diproses dengan cara lansung (direct access). Bila cara sequensial yang digunakn, file-file yang berhubungan dikelompokan dalam kelompok yang sama kemudian baru dimasukkan (di update) ke dalam master file yang sejenis. Pada metode pengorganisasian file secara tradisional ini, master file dan transaksi file tertentu akan ditangani apikasi program yang sesuai. Data-data yang tersimpan hanya bisa diakses oleh program yang sesuai, sehingga data yang sama harus ditulis berulang kali bila diperlukan oleh lebih dari satu aplikasi program.
b. Metode Database
Metode ini mendasarkan pada pembuatan dan pemakaian file data tunggal untuk semua sistem aplikasi penggunaan data. Dengan demikian, biaya dan waktu digunakan dalam pembuatan dan pemakaian data lebih sedikit. Kelemahan metode ini adalah tempat (memory) yang diperlukan untuk menyimpan data lebih banyak daripada metode tradisional. Ada 3 metode prosesing data, yaitu :
1. Batch Entry – Batch Processing
Pemrosesan ini cukup efisien, karena transaksi yang sejenis diproses secara bersamaan. Kelemahan memtode ini adalah master file tidak dapat di update sebelum data batch terkumpul.
2. Online Entry – Batch Processing
Data dimasukkan melalui peralatan input secara langsung (tidak berkelompok), tetapi proses yang dilakukan untuk mengupdate master file dilakukan dengan cara berkelompok.Keuntunga metode ini adalah pada saat entry data atau sebelum proses komputer melakukan pengecekan dan jika ada kesalahan maka akan muncul pesan kepada operator.
3. Online Entry – Online Processing
Penginputan data kedalam komputer serta pemrosesan daata yang ada untuk update master file dilakukan pada perusahaan jasa penerbangan.

C.Elemen Struktur Pengendalian Intern EDP
Perubahan dalam struktur pengendalian intern disebabkan perbedaan antara proses secara komputer dengan proses secara manual, sseperti diterangkan dibawah ini:
- Sistem EDP membuat jejak transaksi yang berguna dalam pemeriksaan hanya untuk periode waktu yang singkat.
- Bukti dokumenter untuk menilai kinerja prosedur pengendalian yang ada dalam sistem EDP lebih sedikit dibanding dengan sistem manual.
- Informasi dalam sistem manual dapat dibaca menggunakan komputer.
- Pengurangan keterlibatan manusia secara lansung dalam sistem EDP dapat mngurangi kesalahan yangs sering terjadi dalam sistem manual.
- Informasi dalam sistem EDP lebih mudah terkena kerusakan secara fisik, manipulasi pengesahan dan kegagalan dalam pengoperasian dari pada sistem manual.
- Berbagai funsi yang ada dipusatkan dalam sistem EDP.
- Pada sistem EDP perubahan dalam sistem sering sulit diterapkan dan dikendalikan dibanding sistem manual
- Laporan manajemen sistem EDP disajikan lebih tetap waktu dibanding sistem manual.

D.Pengendalian Umum
Pengendalian umum meliputi pengendalian lingkungan dan pengendalian kegiatan yang ada dalam EDP. Kegiatan pengendalian umum meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Pengendalian Organisasi dan Operasi
Pemisahan tugas dalam departemen EDP sendiri dan pemisahan tugas antara departemen EDP dengan departemen pemakai.
2. Pengendalian Pengembangan Sistem dan Dokumentasi
Meliputi :
a. Penelaahan, pengujian, dan persetujuan sistem baru
b. Pengendalian perubahan program
c. Prosedur dokumentasi
Dokumentasi berguna baik bagi manajemen maupun auditor. Bagi manajemen dokumentasi berguna untuk :
a. Menelaah sistem.
b. Pelatihan personil baru.
c. Menjaga dan memperbaiki sistem dan program yang digunakan.
Sedangkan bagi auditor, dokumentasi bermanfaat sebagai sumber informasi utama tentang aliran transaksi dalam sistem dan informasi pengendalian akuntansinya.

E.Penerapan Norma Pemeriksaan
Penerapan sistem EDP dalam pemrosesan data mngharuskan keterangan khusus pada 3 norma yang ada dalam pemeriksaan akuntan, yaitu :
1. Norma Umum yang Pertama
Mensyaratkan bahwa pemeriksaan harus dilakukan oleh personil yang mempunyai latihan teknis yang cukup dan pendidikan sebagai auditor.
2. Norma Pelaksanaan yang Pertama
Norma ini menyatakan bahwa pemeriksaan harus direncanakan dan jika digunakan asisten harus diawasi. Dalam merencanakan pemeriksaan terhadap klien yang menggunakan prosesing dengan komputer.
3. Norma Pelaksanaan yang Kedua
Mensyaratkan pemahaman terhadap struktur pengendalian intern digunakan untuk perencanaan pemeriksaan dan menentukan waktu, sifat, serta luas pemeriksaan.

Read More......

Jumat, 13 Agustus 2010

IT Governance

Pengertian IT Governance
IT Governance adalah bagian terkait dengan corporate governance. Beberapa hal / pertanyaan mendasar jika dibandingkan dengan corporate governance adalah: IT Governance berkaitan dengan bagaimana top manajemen memperoleh keyakinan bahwa Manager Sistem Informasi (Chief Information Officer) dan organisasi TI dapat memberikan return berupa “value” bagi perusahaan. Bagaimana meyakinkan top manajemen bahwa CIO dan organisasi TI tidak menggelapkan dana yang diinvestasikan, atau tidak menginvestasikan pada proyek yang salah, serta bagaimana top manajemen dapat mengontrol CIO dan organisasi TI.

Fokus pengelolaan IT Governance
Menurut Information Technology Governance Institute ( ITGI), terdapat 5 area yang penting diperhatikan yaitu: Keselarasan strategi business dan strategi TI, IT value delivery, manajemen resiko, pengukuran kinerja dan manajemen sumber daya TI. Setiap area ini mempunyai standar pengaturan yang diuraikan dalam panduan COBIT (Control Objectives for Information Technology).
Bagaimana membuat tata kelola teknologi informasi (IT governance) berjalan merupakan tanggung jawab para manager dan direksi. Alasan yang paling penting adalah meningkatnya belanja TI, kaburnya batas bisnis dan teknologi informasi sendiri. Sehingga untuk membicarakan IT governance benar-benar harus melibatkan para manager dan direksi. Namun untuk kesuksesan penerapan perlu perhatian pada aspek struktur pembuatan keputusan yang tepat, prioritas projek yang jelas dan komitmen kerja yang kerja.

IT governance bekerja dalam lingkup Sarban-Oxley
Saat ini menjadi issue yang ramai dibicarakan. Pada dasarnya bagaimanakah mekasnisme berjalannya IT governance tersebut? Menurut Stevan De Haes dan Van Grembergen dalam tulisannya di Information System Control Journal Volume I 2004. “Penerapan IT governance memerlukan kombinasi Struktur, Proses dan Mekanisme Relasi untuk keduanya”
Struktur dalam hal ini diartikan hal-hal mendasar harus dibangun agar IT Governance dapat berjalan. Struktur mencakup; Struktur organisasi TI, pembagian peran dan tanggung jawab dalam struktur dan, CIO on board, IT Steering commitee, IT strategy commitee. Struktur organisasi TI mencakup bagaimana fungsi TI diorganisir, dan dimana otoritas pembuatan keputusan ditempatkan dalam organisasi tersebut. Pembagian peran dan tanggung jawab mengharuskan definisi peran dan tanggung jawab yang jelas dan tidak ambigu untuk board dan eksekutif manajemen, serta sistem pelaporan kinerja bisnis dan kepatuhan (complience). Board dan eksekutif manajemen perlu mempunyai pengetahuan tentang bisnis, teknik manajemen dan potensi resiko dan benefit terkait dengan bisnisnya. Board dan manajemen menjalankan tugas pengaturan melalui IT strategic commitee dan memastikan bahwa TI merupakan agenda regular dalam kegiatan mereka. Steering commitee mempunyai tanggung jawab spesifik untuk mengawasi proyek TI, mengelola priotas TI, biaya TI dan pembagian sumber daya.

Pemerintah Sebagai Konsep IT
Pemerintah menjadi sebuah konsep penting dalam gelembung "setelah IT" hari, sebagai IT menghadapi tantangan yang berkaitan dengan anggaran yang semakin berkurang, tanpa permintaan layanan yang diturunkan secara proporsional. Ada banyak proyek dan proyek di dalam pipa, tetapi tidak semuanya dapat dilaksanakan, mengingat keterbatasan pada manusia, infrastruktur dan anggaran. Sebagai perusahaan mencari cara untuk benar mengklasifikasikan dan kemudian memprioritaskan permintaan datang dari bisnis, konsep untuk menerapkan proses formal IT Governance pergi dari menjadi "baik untuk memiliki" menjadi "harus memiliki" sangat cepat. Komite ini dibentuk untuk mengawasi proses dan memastikan semua area bisnis telah perwakilan yang memadai ketika membuat keputusan untuk yang proyek untuk mendanai, dan berapa banyak uang untuk mengalokasikan modal untuk investasi infrastruktur. Meskipun sulit diterima pada awalnya, seperti banyak organisasi dioperasikan tanpa aturan selama puluhan tahun, Pemerintahan kebetulan sangat berhasil menyelaraskan organisasi TI dengan tujuan strategis perusahaan. Proses Tata terpaksa diskusi di antara para pemangku kepentingan dan pastikan proyek dengan kontribusi tertinggi kepada perusahaan dieksekusipertama. Proses IT Governance bekerja sangat baik untuk proyek-proyek atau inisiatif individu, tetapi tidak berfokus pada pembuatan program-program tertentu yakin, seperti Business Intelligence, berhasil di Enterprise. Untuk menutup celah ini, perusahaan terdepan memutuskan untuk mengambil konsep pemerintahan tingkat bawah dan berfokus sepenuhnya pada program-program, sehingga memberikan lahir dengan konsep Pemerintahan BI.
Beberapa dari organisasi-organisasi didefinisikan BI Governance sebagai proses untuk memprioritaskan mereka mengikuti kunjungan BI bersama kriteria yang berbeda seperti: Proyek ROI, Anggaran Organisasi, Keahlian tim, Orang Ketersediaan, kapasitas Infrastruktur dan Organisasi Politik.
Artikel ini akan berfokus pada mendefinisikan tata BI, dan merinci proses BI Pemerintahan yang baik harus keluar dari dasar-dasar persetujuan dan memprioritaskaninisiatif.

Mendefinisikan Tata BI
Kelola BI dapat didefinisikan dari tiga yang berbeda, perspektif yang unik
a) Sebagai latihan rasionalisasi sumber daya. Ini adalah definisi tradisional BI
Pemerintahan, mekanisme prioritas di mana proyek tersebut dapat disetujui, ditolak dan diurutkan berdasarkan kriteria spesifik. Banyak perusahaan saat ini memiliki beberapa jenis proses untuk memprioritaskan permintaan BI, namun sebagian besar dari mereka masih bergantung pada faktor subjektif untuk menentukan bagaimana proyek harus bergerak maju.
b) Sebagai serangkaian panduan / aturan / rekomendasi. Ini adalah cara yang relatif baru untuk mendefinisikan BI Pemerintahan. TI tradisional telah bertanggung jawab untuk menentukan Arsitektur, Standar dan Praktik Terbaik mengikuti Business Intelligence, namun sebagai bisnis mulai menyadari dampak signifikan bahwa keputusan ini mungkin ada di BI Proyek telah ada kecenderungan untuk membuat topik ini bagian dari BI Pemerintahan proses.
c) Sebagai definisi peran dan tanggung jawab untuk kedua TI dan Bisnis stakeholder. Sebagai Business Intelligence proyek oleh alam yang sangat kompleks, membangun interaksi yang tepat dan menguraikan bidang tanggung jawab antara dan TI dan Bisnis menjadi penting bagi sebuah proyek untuk berhasil.


Read More......

Jumat, 06 Agustus 2010

Gambar UML Tentang Sistem Informasi Akademik


Gambar Use case Diagram Sistem informasi Akademik


Gambar Sequence Diagram Sistem informasi Akademik



Gambar Statechart Diagram Sistem informasi Akademik



Gambar Activity Diagram Sistem informasi Akademik


Gambar Class Diagram Sistem informasi Akademik


Read More......

Sabtu, 02 Januari 2010

Artikel Pemograman V

BAHASA PEMROGRAMAN DAN PERKEMBANGANNYA
Pada dasarnya segala sesuatu itu mengalami perkembangan, termasuk juga dengan bahasa pemrograman komputer. Beberapa perkembangannya antara lain :
Bahasa Mesin (biasa dikenal dengan Mnemonic Code)
Bahasa mesin merupakan bahasa yang terdiri dari kode-kode mesin dan hanya dapat diinterpretasikan langsung oleh mesin komputer. Bahasa ini merupakan level terendah dari bahasa pemrograman komputer dan hanya berupa 0 dan 1. Sekumpulan instruksi dalam bahasa ini dapat membentuk microcode. Meskipun demikian, bahasa ini memiliki kecepatan yang paling tinggi diantara bahasa pemrograman level yang lain. Akan tetapi,
agak sulit mempelajari bahasa tingkat ini, karena sangat tidak user friendly
Bahasa Assembly

Bahasa assembly merupakan pengembangan lebih lanjut dari bahasa mesin. Pada bahasa assembly ini sudah tidak mengenal hanya 0 dan 1 lagi, namun ada beberapa symbol yang digunakan antara lain MOV, ADD-untuk penjumlahan-, SUB-untuk pengurangan-, MUL-untuk perkalian- dan lain-lain. Pada bahasa assembly mempunyai program untuk debugging yaitu untuk mencari kesalahan pada sebuah program yang dibuat. Pada bahasa mesin tidak mempunya debugger. Contohnya adalah Turbo Assembler yang akan mencocokkan token dari awal sampai akhir dan dikodekan menjadi bahasa mesin. Bahasa ini lebih agak mudah dipelajari dari pada bahasa mesin.
Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Language)
Bahasa pemrograman yang dapat dimengerti manusia, karena menggunakan frase-frase atau istilah dapat pula dinamakan syntax yang dapat dimengerti manusia. Contohnya adalah Visual C++
Bahasa untuk masalah tertentu (Spesific Problem Oriented)
Bahasa yang berkenaan dengan penyelesaian masalah tertentu. Misalnya SQL untuk masalah database, Regex untuk hal-hal yang berhubungan dengan pencocokan pola string tertentu, biasanya pada checking error pada penulisan email dan lainnya. Bahasa ini disebut sebagai bahasa generasi ke-4
Contoh Bahasa Assembly untuk menulis ‘Hello World’
.model tiny
.data
message db ‘Hello World!’
.code
org 100h
start:
mov ah,9
mov dx,offset message
int 21h
ret
end start
Contoh code untuk Hello World dalam bahasa C#
using System;
public class HelloWorld
{
public static void Main()
{
System.Console.WriteLine(”Hello World!”);
}
}
http://bheadit.blog..m3-access.com/poses/40522_bahasa pemrograman.html

By Umi Salamah_H1A007010 on Sep 21, 2008
#

Penginstal Pemrograman di Linux
Kebanyakan distribusi Linux mendukung banyak bahasa pemrograman. Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi yang umum terdapat di dalam GNU toolchain, yang terdiri atas GNU Compiler Collection (GCC) dan GNU build system. GCC menyediakan kompilator untuk Ada, C, C++, Java, dan Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk dapat dikompilasi oleh GCC. Kompilator tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain adalah Intel C++ Compiler dan IBM XL C/C++ Compiler.
Menginstal program di LINUX gampang-gampang susah, dari yang pake comand line :
rpm -ivh namapaket.rpm
· dpkg -i namapaket.deb
· apt-get install namapaket
· tar xfvz namapake.tar.gz –> ./configure –> make –> make install
Linux sekarang lebih mudah daripada dulu. Ada aplikasi instalasi yang lebih baik sekarang seperti :
Tampilan Text
dselect
http://farm1.static.flickr.com/139/400633015_cc948d1057.jpg?v=0

aptitude
http://farm1.static.flickr.com/152/400633014_9bd13d44c9.jpg

Tampilan GUI
kpackage
http://farm1.static.flickr.com/132/400633017_e062eb9928.jpg

synaptic
http://farm1.static.flickr.com/148/400633018_5190ebd3ac.jpg

Antara synaptic dan kpackage masing-masing ada kelebihan dan kekuranganya. Kalau kpackage ini kita bisa hanya download paket saja, kalau synaptic pada saat kita mark untuk install otomatis menginstall. Soal tampilan sebenarnya lebih bagus synaptic daripada kapackage.

http://ai23.wordpress.com/2007/03/17/penginstal-program-di-linux/

By Indah Wardatul Firdais_H1A007008 on Sep 21, 2008
#

Java
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Dikembangkan oleh Sun Microsystems dan diterbitkan tahun 1995.
Sejarah perkembangan Java
Bahasa pemrograman Java pertama lahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang.
Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan menghasilkan sebuah program Java Oak pertama, yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh (touch screen), seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai “*7″ (Star Seven).
Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan TV kabel tertarik ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto.
Perusahaan baru ini bertambah maju: jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini juga ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet masih merupakan rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer.
Mereka menjadikan perambah (browser) Mosaic sebagai landasan awal untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner, terinsipirasi dari film 1980-an, Blade Runner. Pada perkembangan rilis pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java.
Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi 1.0a2 dibuka. Kesuksesan mereka diikuti dengan untuk pemberitaan pertama kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995.
Sayang terjadi perpecahan di antara mereka suatu hari pada pukul 04.00 di sebuah ruangan hotel Sheraton Palace. Tiga dari pimpinan utama proyek, Eric Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc Andreessen, membentuk Netscape.
Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja “bapak java”, James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi “Java”. Nama ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk) kesukaan Gosling.
Versi Awal
Versi awal Java ditahun 1996 sudah merupakan versi release sehingga dinamakan Java Versi 1.0. Java versi ini menyertakan banyak paket standar awal yang terus dikembangkan pada versi selanjutnya:
· java.lang: Peruntukan kelas elemen-elemen dasar.
· java.io: Peruntukan kelas input dan output, termasuk penggunaan berkas.
· java.util: Peruntukan kelas pelengkap seperti kelas struktur data dan kelas kelas penanggalan.
· java.net: Peruntukan kelas TCP/IP, yang memungkinkan berkomunikasi dengan komputer lain menggunakan jaringan TCP/IP.
· java.awt: Kelas dasar untuk aplikasi antarmuka dengan pengguna (GUI)
· java.applet: Kelas dasar aplikasi antar muka untuk diterapkan pada penjelajah web.
Kelebihan
· Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa platform / sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali, jalankan di mana saja. Dengan kelebihan ini pemrogram cukup menulis sebuah program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang dimengerti manusia menjadi bahasa mesin / bytecode) sekali lalu hasilnya dapat dijalankan di atas beberapa platform tanpa perubahan. Kelebihan ini memungkinkan sebuah program berbasis java dikerjakan diatas operating system Linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows. Platform yang didukung sampai saat ini adalah Microsoft Windows, Linux, Mac OS dan Sun Solaris. Penyebanya adalah setiap sistem operasi menggunakan programnya sendiri-sendiri (yang dapat diunduh dari situs Java) untuk meninterpretasikan bytecode tersebut.
· OOP (Object Oriented Programming - Pemrogram Berorientasi Objek) yang artinya semua aspek yang terdapat di Java adalah Objek. Java merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis oebjek secara murni. Semua tipe data diturunkan dari kelas dasar yang disebut Object. Hal ini sangat memudahkan pemrogram untuk mendesain, membuat, mengembangkan dan mengalokasi kesalahan sebuah program dengan basis Java secara cepat, tepat, mudah dan terorganisir. Kelebihan ini menjadikan Java sebagai salah satu bahasa pemograman termudah, bahkan untuk fungsi fungsi yang advance seperti komunikasi antara komputer sekalipun.
· Perpustakaan Kelas Yang Lengkap, Java terkenal dengan kelengkapan library/perpustakaan (kumpulan program program yang disertakan dalam pemrograman java) yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini ditambah dengan keberadaan komunitas Java yang besar yang terus menerus membuat perpustakaan-perpustakaan baru untuk melingkupi seluruh kebutuhan pembangunan aplikasi.
· Bergaya C++, memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman [C++] sehingga menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java. Saat ini pengguna Java sangat banyak, sebagian besar adalah pemrogram C++ yang pindah ke Java. Universitas-universitas di Amerika juga mulai berpindah dengan mengajarkan Java kepada murid-murid yang baru karena lebih mudah dipahami oleh murid dan dapat berguna juga bagi mereka yang bukan mengambil jurusan komputer.
· Pengumpulan sampah otomatis, memiliki fasilitas pengaturan penggunaan memori sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan memori secara langsung (seperti halnya dalam bahasa C++ yang dipakai secara luas).
Kekurangan
· Tulis sekali, perbaiki di mana saja - Masih ada beberapa hal yang tidak kompatibel antara platform satu dengan platform lain. Untuk J2SE, misalnya SWT-AWT bridge yang sampai sekarang tidak berfungsi pada Mac OS X.
· Mudah didekompilasi. Dekompilasi adalah proses membalikkan dari kode jadi menjadi kode sumber. Ini dimungkinkan karena koe jadi Java merupakan bytecode yang menyimpan banyak atribut bahasa tingkat tinggi, seperti nama-nama kelas, metode, dan tipe data. Hal yang sama juga terjadi pada Microsoft .NET Platform. Dengan demikian, algoritma yang digunakan program akan lebih sulit disembunyikan dan mudah dibajak/direverse-engineer.
· Penggunaan memori yang banyak. Penggunaan memori untuk program berbasis Java jauh lebih besar daripada bahasa tingkat tinggi generasi sebelumnya seperti C/C++ dan Pascal (lebih spesifik lagi, Delphi dan Object Pascal). Biasanya ini bukan merupakan masalah bagi pihak yang menggunakan teknologi terbaru (karena trend memori terpasang makin murah), tetapi menjadi masalah bagi mereka yang masih harus berkutat dengan mesin komputer berumur lebih dari 4 tahun.
Contoh Kode Program Sederhana Dalam Java
Contoh program Halo dunia yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java adalah sebagai berikut:
class HaloDunia
{
public static void main(String[] argumen)
{
System.out.println(”Halo Dunia”);
}
}
Tahap Kompilasi Java
1. Tulis / Ubah. Pemrogram menulis program dan menyimpannya di media dalam bentuk berkas ‘.java’.
2. Kompilasi. Pengkompilasi membentuk bytecodes dari program menjadi bentuk berkas ‘.class’
3. Muat. Pemuat kelas memuat bytecodes ke memori
4. Verifikasi. Peng-verifikasi memastikan bytecodes tidak mengganggu sistem keamanan Java
5. Jalankan. Penerjemah menerjemahkan bytecodes ke bahasa mesin
Integrated Development Environment
Banyak pihak telah membuat IDE (Integrated Development Environment - Lingkungan Pengembangan Terintegrasi) untuk Java. Yang populer saat ini (Juli 2006) antara lain:
· Dr. Java, program gratis yang dikembangkan oleh Universitas Rice, AS
· BlueJ, program gratis yang dikembangkan oleh Universitas Monash, Australia
· NetBeans (open source- Common Development and Distribution License (CDDL))
NetBeans disponsori Sun Microsystems, dan versi terkininya memilki Matisse, sebuah GUI Editor yang menurut pendapat umum merupakan yang terbaik.[rujukan?]
· Eclipse JDT (open source- Eclipse Public License)
Eclipse dibuat dari kerja sama antara perusahaan-perusahaan anggota ‘Eclipse Foundation’ (beserta individu-individu lain). Banyak nama besar yang ikut dalam ‘Eclipse Foundation’, termasuk IBM, BEA, Intel, Nokia, Borland. Eclipse bersaing langsung dengan Netbeans IDE. Plugin tambahan pada Eclipse jauh lebih banyak dan bervariasi dibandingkan IDE lainnya.

· IntelliJ IDEA (commercial, free 30-day trial)
· Oracle JDeveloper (free)
· Xinox JCreator (ada versi berbayar maupun free)
JCreator ditulis dalam C/C++ sehingga lebih cepat (dan menggunakan memori lebih sedikit) dari kebanyakan IDE.
Pranala luar
· (en) Situs resmi Java Sun
· (en) Java.net Wiki
· (en) Sejarah Java
· (id) Wiki JUG-Indonesia
· (en) Decompiler-HOWTO
· (en) Full Java Tutorial
· (en) Learn Java Programming by Examples
Diperoleh dari “http://id.wikipedia.org/wiki/Java”
Read More......

Artikel Pemograman IV

Struktur dan Elemen Bahasa Pemrograman

Author: chendra | Published: 19th August 2006
Category: Algoritma, Pemrograman, Tool

Sejak dulu hingga sekarang, tentu kita mengetahui bahwa di dunia komputer terdapat beraneka ragam bahasa pemrograman. Karena begitu banyaknya jenis-jenis bahasa pemrograman, bahasa-bahasa tersebut juga dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu. Ada yang mengelompokkannya menjadi 3 level bahasa yaitu: high level (Seperti Pascal dan Basic), middle level (Seperti Bahasa C), dan low level (Seperti Bahasa Assembly). Ada juga yang mengelompokkannya menjadi procedural/functional programming, object oriented programming, dan sebagainya.

Namun pada dasarnya, bahasa-bahasa pemrograman tersebut memiliki

bagian-bagian yang serupa. Yang membedakan hanyalah tata bahasa yang digunakan. Seperti halnya belajar bahasa Indonesia, bahasa Jawa, ataupun bahasa asing. Masing-masingnya memiliki bagian-bagian yang sama, yang membedakan hanyalah istilah/simbol yang digunakan dan dialek bahasa tersebut.

Di dalam artikel ini, akan dibahas mengenai bagian-bagian bahasa pemrograman procedural dengan contoh kasus bahasa Pascal dan C. Bahasa pemrograman procedural merupakan bahasa pemrograman yang melibatkan fungsi-fungsi atau prosedur-prosedur sebagai sub program untuk membentuk solusi dari suatu permasalahan. Berbeda halnya dengan bahasa pemrograman yang berorientasi obyek, yang menggunakan pendekatan obyek dalam menyelesaikan suatu persoalan.

By Titik Purbaningrum H1A007035 on Sep 21, 2008
#

BAHASA PEMROGAMAN AVENUE

Avenue adalah bahasa pemrograman berbasis obyek (OOP, Object Oriented Programing) yang disediakan oleh arcView(GIS) ESRI. Dengan Avenue kita dapat menambah ataupun membuat interface baru untuk arcview GIS(new Customizing), dapat mengintegrasikan semua obyek atau perintah didalam ArcView.
Avenue merupakan jembatan untuk menemukan, membangun, mengakses maupun memanipulasi obyek didalam Arcview GIS.
Tabel didalam arcview ada dua yaitu Tabel spatial (table theme) dan table biasa (atribut ). Tabel spatial yaitu table bawaan sebuah theme yang berisi informasi-informasi spatial seperti jenis feature(shape), Id jalan, nama kota dan lain-lain. Sedangkan table yang kedua merupakan table yang berdiri sendiri, seperti table penduduk yang berisi nama pddk, ID pddk, alamat dan lain-lain.
Bitmap (bit) merupakan kumpulan ( list ) dari nilai Boolean (true/false), nilai bitmap selalu dimulai dengan dengan nilai 0,1,..n-1. Pada Tabel nilai ini ditandai dengan terseleksinya sebuah record atau lebih.
Dialog designer merupakan salah satu extensi yang disediakan oleh Arcview. Dialog Disigner merupakan tool/alat yang digunakan untuk membangun sebuah project data base ataupun customizing sesuai kebutuhan pengguna.
Untuk memulai penggunaan Dialog disigner, pertama kali aktifkan extensi dari file menu project aktif.

By susi ilmiyatin H1A007015 on Sep 21, 2008
#

BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

Java adalah sebuah bahasa pemrograman komputer berbasiskan kepada Object Oriented Programming yang sederhana dan tidak tergantung pada berbagai platform. Sistem Operasi. Java diciptakan setelah C++ dan didesain sedemikian sehingga ukurannya kecil, sederhana, dan portable (dapat dipindah-pindahkan di antara bermacam platform dan sistem operasi). Program yang dihasilkan dengan bahasa Java dapat berupa applet (aplikasi kecil yang jalan di atas web browser) maupun berupa aplikasi mandiri yang dijalankan dengan program Java Interpreter. Bahasa ini dikembangkan oleh Sun Microsystem Corp dan memiliki banyak keunggulan, seperti sederhana, berorientasi object, mendukung pemakaian terdistribusi, baik dalam jaringan maupun Internet, selain itu juga bersifat open system Tingkat performasi dari sistem yang dihasilkan juga optimal. Pemrograman Java banyak dikembangkan untuk pengembangan situs web yang aman dan interaktif. Disamping itu dengan memakai bahasa pemrograman ini, kita dapat memasukkan berbagai macam program aplikasi animasi, multimedia, dan database ke dalam situs web. Sekarang ini, Java menjadi sangat populer dan banyak digunakan oleh para pengembang sistem maupun Web Developer. Ada tiga ide cemerlang yang menjadi ciri kesuksesan Java, yaitu bahasa, kode byte, dan virtual machine. Java menggunakan kode byte yang portabel dan modular. Portabel bukan merupakan kode mesin prosesor (peranti keras) tertentu, justru sebaliknya portabel dapat dimuat ke berbagai landasan komputer maupun sistem operasi. Dia juga modular karena tiap objek dikompilasi menjadi satu file kelas (class) yang mandiri. Aplikasi lengkap Java merupakan kumpulan beberapa file kelas. File-file kelas ini dapat disatukan dan dipadatkan menjadi file jar (Java archive).

SUMBER :
Dwita.2007. Java-Programing Language. Diakses di http://www.beritanet.com/Literature/Kamus-Jargon/java_programming.html
Anonim. 2007. Pemrograman Java. Diakses di http://ilmukomputer.com/2007/02/16/di-sini-java-di-sana-java/
Read More......

Artikel Pemograman III

Bahasa pemrograman

Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer, adalah teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu set aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.
Komputer adalah mesin yang dapat melaksanakan seperangkat perintah dasar (instruction set). Agar komputer dapat melakukan sesuatu hal, kita harus memberinya perintah yang dapat ia laksanakan, yaitu dalam bentuk kumpulan perintah-perintah dasar tersebut.

Bahasa pemrograman adalah bahasa yang dapat diterjemahkan menjadi kumpulan perintah-perintah dasar tersebut. Penerjemahan dilakukan oleh program komputer yang disebut kompilator. Sintaks dari bahasa pemrograman lebih mudah dipahami oleh manusia daripada sintaks perintah dasar. Namun tentu saja komputer hanya dapat melaksanakan perintah dasar itu. Maka di sinilah peran penting kompilator sebagai perantara antara bahasa pemrograman dengan perintah dasar.

Kegiatan membuat program komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman disebut pemrograman komputer. Contoh bahasa pemrogaman adalah bahasa FORTRAN, COBOL, BASIC, JAVA, dan C++.

Komputer adalah mesin yang dapat melaksanakan seperangkat perintah dasar (instruction set). Agar komputer dapat melakukan sesuatu hal, kita harus memberinya perintah yang dapat ia laksanakan, yaitu dalam bentuk kumpulan perintah-perintah dasar tersebut.

Bahasa pemrograman adalah bahasa yang dapat diterjemahkan menjadi kumpulan perintah-perintah dasar tersebut. Penerjemahan dilakukan oleh program komputer yang disebut kompilator. Sintaks dari bahasa pemrograman lebih mudah dipahami oleh manusia daripada sintaks perintah dasar. Namun tentu saja komputer hanya dapat melaksanakan perintah dasar itu. Maka di sinilah peran penting kompilator sebagai perantara antara bahasa pemrograman dengan perintah dasar.

Kegiatan membuat program komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman disebut pemrograman komputer. Contoh bahasa pemrogaman adalah bahasa FORTRAN, COBOL, BASIC, JAVA, dan C++.
Berikut ini adalah daftar bahasa pemrograman komputer:

*

Ada
*

ALGOL
*

Assembly
*

BASIC:
o

ASP
o

BASIC
o

COMAL
o

Visual Basic
o

Visual Basic for Applications
o

VBScript
*

Batch (MS-DOS)
*

COBOL
*

UNIX shell script:
o

Bourne shell (sh) script
o

Bourne-Again shell (bash) script
o

Korn shell (ksh) script
o

C shell (csh) script
*

C:
o

C++
o

C#
o

Visual C++
*

ColdFusion
*

dBase dkk.:
o

Clipper
o

Foxbase
o

FoxPro
o

Visual FoxPro
*

Eiffel
*

FORTRAN
*

Haskell
*

Java
o

JavaScript
o

JSP
*

Lisp
*

Logo
*

Pascal
o

Delphi
*

Perl
*

Prolog
*

Python
*

PHP
*

Pike
*

REXX
*

RPG
*

Ruby
*

Simula
*

Smalltalk
*

Scheme
*

SQL

Dari:http://itku.blogspot.com/2007/09/bahasa-pemrograman.html

By Rias windiarti,H1A007030 on Sep 20, 2008
#

TIPS MEMBUAT PROGRAM APLIKASI YANG KOMPLEKS TANPA HARUS MUNCUL BANYAK WINDOWS

Memang membuat program aplikasi itu bukanlah sesuatu yang mudah atau seperti sesuatu yang cepat untuk disajikan. Kita harus menggunakan teknik selain kemampuan logika dalam memecahkan suatu permasalahan yang berhubungan dengan programming. Teknik disini adalah teknik desain aplikasi. Apabila anda salah desain, maka aplikasi yang anda tidak akan bagus atau hasilnya tidak bisa maksimal, yang mungkin setelah beberapa hari atau minggu anda buka, anda jadi terasa bosan dan ingin mengganti desainnya. Meskipun anda sudah ganti, kadang juga masih bosan ketika dibuka beberapa hari kemudian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, saya ingin mengajarkan kepada anda tentang penggunaan teknik desain aplikasi agar mudah diedit, dikembangkan dan terstruktur dengan menggunakan komponen utama PageControl dan Frame. Meskipun demikian, komponen lain juga diperlukan, hanya saja dua komponen inilah yang paling berperan. Saya anjurkan jika anda mempunyai komponen Raize, anda gunakan object RzPageControl, karena PageControl yang dimiliki oleh Raize jauh lebih bagus ketimbang PageControl yang lain, untuk detailnya tidak perlu saya sebutkan mengenai kelebihannya. Yang pasti PageControlnya lebih stabil. Langsung saja biar anda mengerti cara penggunaan object tersebut, silahkan anda ikuti langkah-langkah berikut ini dengan pelan-pelan.

1. Buat program aplikasi baru
2. Biasa - Ambil object PageControl dari component pallete Win32
Raize - Ambil object RzPageControl dari component pallete Raize Panels
3. Silahkan anda klik kanan Object PageControl tersebut dan pilih item New Page
4. Ulangi sekali lagi.
5. Apabila anda menggunakan RzPageControl anda bisa menyembunyikan TabSheet-nya secara keseluruhan dengan cara
klik kanan object RzPageControl dan pilih item Hide All Tabs, sehingga dengan demikian desain aplikasi lebih
halus.
6. Langkah selanjutnya adalah kita akan membuat Frame.
7. Buat Frame baru sebanyak 2, dengan cara sebagai berikut :
- Buka menu File
- Pilih sub Menu New
- Pilih item Frame
- Lakukan proses diatas sekali lagi, sehingga anda sekarang memiliki 2 Frame
8. Sekarang silahkan anda lanjutkan buka component pallete Standard
9. Pilih object untuk manggil Frame
10. Object itu terletak disebelah kiri MainMenu
11. Apabila berhasil akan muncul Kotak Dialog dengan isi item didalamnya Frame1 dan Frame2
12. Pilih Frame1 untuk TabSheet1 dan Pilih Frame2 untuk TabSheet2
13. Sekarang silahkan anda buka Frame1
14. Isikan beberapa object didalamnya
15. Lakukan hal yang sama pada Frame2
16. Jangan menambahkan object pada Hasil Frame yang telah anda panggil. Maka hal itu tidak bisa dilakukan
dan object yang anda tambahkan ikut jadi child dari parent Framenya.
17. Silahkan anda compile dan jalankan program aplikasinya.
18. Lihat apa yang terjadi ?????
19, Ternyata program kita seolah lebih terstruktur dan tidak terkesan banyak windows.
20. Untuk bisa melihat tabsheet yang satu dengan yang lain, anda bisa menambahkan object button dan kemudian
isikan kode program didalamnya yang bertujuan untuk mengaktifkan tabsheet yang ingin anda aktifkan.
21. Semoga artikel ini bisa memberikan banyak wacana buat temen-temen terutama yang suka dengan bahasa pemrogaman Delphi.

Thursday, August 09 2007
Contributed by: ekoindriyawan

http://www.benpinter.net/article.php

Read More......

Artikel Pemograman II

Bahasa Pemrograman Komputer

Adapun bahasa pemrograman yang sering ditemui adalah: Pascal, C, PHP, Delphi dan C++ Builder. Sebagian besar adalah kompiler yang berbasis Microsoft Windows.Bahasa pemrograman tidak lain adalah sebuah cara untuk berkomunikasi dengan mesin, dan mesin yang sedang kita tuju dan kita ajak untuk berkomunikasi adalah komputer. Terlepas dari tipe komputer tersebut, tentunya memerlukan bahasa yang menjembatani komunikasi antara anda sebagai manusia dengan komputer sebagai mesin. Mesin adalah mesin. Yang membuat mesin tersebut menjadi berguna adalah dengan memberikan instruksi kepadanya menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin.

Jadi pendek katanya adalah, sebenarnya semakin canggih mesin, semakin canggih juga bahasa pemrograman yang digunakannya. Mengikuti perkembangan teknologi informasi yang semakin mudah dan canggih, perkembangan bentuk dan ukuran mesin semakin lama semakin mengecil dibandingkan dengan pendahulunya. Ukuran tentunya bukan lagi masalah jika yang anda cari adalah fungsi. Karena walaupun perangkat keras teknologi informasi masa kini lebih kecil, tetapi sudah bisa dipastikan berfungsi lebih baik dan mutakhir. Begitu juga perkembangan bahasa pemrograman yang dibutuhkan oleh mesin tersebut.

Bahasa pemrograman tidak terlepas juga dari platform di mana bahasa pemrograman tersebut digunakan. Platform sistem operasi yang berkembang sekarang sudah mendukung bahasa pemrograman. Variasi nama, bahasa, dan mode bahasa pemrograman semakin banyak. Bahasa pemrograman pun sudah tersusun berdasarkan kategori tersendiri: bahasa tingkat rendah, tingkat rendah, dan tinggi. Semakin tinggi bahasa pemrograman tersebut, semakin mudahlah manusia untuk memahaminya.

Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman yang sudah menyerupai dengan bahasa manusia, antara lain: Pascal, C++, Java dan lainnya. Sebelum anda membuat program menggunakan bahasa pemrograman, adalah sangat baik untuk mengetahui dimana program yang akan anda buat tersebut digunakan, tipe pengguna, sistem operasi yang mendukung, dan persaratan sistem yang dibutuhkan. Jika sudah anda temukan, silakan anda pilih bahasa pemrograman apa yang anda kuasai dan kompiler apa yang anda butuhkan. Selanjutnya, jangan lupa juga anda menentukan dalam lingkungan apa anda akan membuat program anda. Misalnya, Aplikasi Console, Aplikasi Grafik atau Visual, Aplikasi Desktop atau Client Server, Aplikasi Web Server, atau aplikasi Mobile. Setelah semuanya komplit, anda bisa memulai untuk mengembangkan program anda menggunakan bahasa pemrograman yang anda pilih.

Oleh : Dedy Gunanto,S.Kom
http://dedygunanto.wordpress.com/pemrograman/
Read More......